Tarian Kabasaran, Legenda Keberanian Waraney Pertahankan Tanah Minahasa
Warna pakaian dominan merah dengan berbagai aksesoris berupa topi berhias sayap dan paruh burung uwak (buceros exaratus) atau burung jenis lainnya. Kalung dengan tengkorak monyet (macaca nigra), gelang dan lain-lain menambah kesempurnaan seorang prajurit yang gagah perkasa.
Dialah para Waraney yang memiliki sifat jujur, pemberani dan bijaksana. Simbol ketangguhan Bangsa Malesung atau Tanah Minahasa yang memiliki suatu arti bahwa keturunan bangsa Malesung harus selalu menjaga tanah Minahasa agar selalu tentram dan damai, dimana para Waraney era ini di tuntut untuk rajin bekerja, membangun daerah, berjuang untuk anak cucu.
“Saat ini apa yang kami lakukan adalah untuk melestarikan adat budaya warisan leluhur dengan benar. Karena itu apabila Waraney di era ini diartikan sebagai seorang yang arogan, sombong, suka berkelahi, pemaki, rasis, alkoholik dan hal-hal buruk lainnya itu bukanlah seorang Waraney melainkan para perusak nama baik dari Waraney,” jelas Semen Koraah, Ketua Kabasaran Waraney Totokay Pineleng, Kabupaten Minahasa.
Semen menjelaskan, kalau pun dirinya diberikan kemampuan tak tembus atau terluka meski benda tajam menyentuh tubuhnya itu disebabkan karena Tuhan memberikan karunianya. Sebab kata dia, jika Tuhan tak mengijinkan siapapun bisa terluka.
Editor: Cahya Sumirat