Tarian Kabasaran, Legenda Keberanian Waraney Pertahankan Tanah Minahasa
Tetapi makna dan semangat Waraney selalu tumbuh dalam perjuangan setiap orang Minahasa. Mereka selalu tetap memegang teguh tradisi warisan para leluhur bangsa Malesung. Tugas seorang Waraney bukan saja sebagai prajurit untuk berperang. Waraney yang dimaksud adalah dia sebagai seorang yang dapat melindungi suku, menafkahi keluarga, memimpin suku dan menjaga tradisi dari para leluhur Minahasa.
Jadi Waraney disaat itu ialah mereka para pemburu, petani, ahli seni, ahli bangunan, nelayan, ahli pengobatan, dan ahli perang. Tulisan pekikan “I Yayat U Santi” dalam cengkaraman burung Manguni mempunyai pengertian memerangi segala yang jahat (kezaliman dan kelaliman).
Jadi Burung Manguni ini melambangkan kekuatan para Waraney dalam menjaga tanah Minahasa, yang saat ini ditempati oleh 9 Suku Minahasa yaitu Tontemboan, Tonsea, Tolour, Tombulu, Tonsawang, Panosakan, Pasan, Babontehu dan Bantik. Dikutip dari Wikipedia, seiring tidak ada lagi peperangan antardaerah, Kabasaran kini dijadikan sebagai tari penyambutan tamu dan hiburan warga Minahasa ketika menyelenggarakan pesta adat.
Seringkali, tarian ini hadir sebagai hiburan warga ketika propinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan festival adat. Kawasaran/Kabasaran merupakan identitas tou Minahasa, bukan sekadar dijadikan sebagai tari penyambutan tamu dan hiburan warga, tetapi lebih dalam kepada proses ritual dari jalan hidup seorang waraney. Ketika suara tambur itu ditabuh bertalu-talu.
Editor: Cahya Sumirat