“Kami sekeluarga patungan uang untuk membeli bahan-bahan makanan dan kami masak bersama. Walaupun dihimbau hanya menyediakan kue apangi, tapi kami tetap menyajikan makanan lainnya untuk tamu-tamu yang datang,” kata Rusni yang pekerjaan sehari-harinya berjualan kue.
Sebagian kue apangi dikemas dan diberi label, khusus untuk pengunjung festival yang ingin membawa pulang kue itu. Sedangkan sebagian lagi disajikan dengan piring, untuk keluarga dan kerabat yang datang ke rumah.
“Bagi kami festival ini adalah saat yang tepat untuk berbagi dan silaturahmi. Gara-gara ada festival ini, sanak saudara yang lama tak berjumpa pun bisa berkumpul sama-sama di rumah kami walaupun hanya sebentar,” kata Karmila.
Momen untuk mempererat kekeluargaan itu juga dirasakan oleh Farida Yusuf (42), warga lainnya yang ikut memeriahkan Festival Apangi.
Ia menyiapkan sekitar 3.000 buah kue yang akan dipajang di posko, untuk berbagi dengan semua keluarganya yang datang berkunjung.
Untuk memanjakan lidah pengunjung, Farida memodifikasi apangi dalam berbagai warna dan rasa yakni original, pandan, durian, dan anggur.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait