“Tidak hanya untuk keluarga, kuenya juga gratis untuk siapa pun yang mampir ke posko kami. Kami juga menyediakan kue yang dimasak langsung di posko, supaya pengunjung bisa makan apangi yang masih hangat,” katanya.
Festival Apangi merupakan tradisi yang digelar oleh warga Dembe 1 setiap malam 10 Muharram tahun Hijriah.
Lurah Dembe 1 Rizal Rasyid Baili mengatakan festival ini merupakan yang ketujuh kalinya digelar sejak tahun 2016.
“Semua kue, kemasan, label, hingga tas diproduksi dengan biaya swadaya masyarakat. Kami tidak memaksakan berapa jumlah kue yang disumbangkan setiap warga, sesuai keikhlasan dan kemampuan masing-masing,” kata Rizal.
Pihaknya memprediksi ada lima ratus ribu kue apangi yang diproduksi oleh warga, kemudian disajikan melalui posko-posko di sepanjang tepi jalan raya.
Posko-posko didandani untuk mempertegas nuansa festival. Ada posko yang didesain seperti tenda pesta, pelaminan adat Gorontalo, hingga payung-payung bermeja yang ditata di pekarangan rumah.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait